“musim gugur,
seharusnya ini menjadi musim paling indah, keunde ulahnya membuat musim gugur
kali ini seperti mimpii buruk, tapi aku akan bangun sesegera mungkin, tak boleh
ada satu pun yang boleh menghancurkan musim gugur ku”
“aku bisa
hidup tanpamu, akan aku buktikan kalau
aku bisa”
“dasar ( teet
)”
^^
Cuaca cerah menghiasi
kota seoul di musim gugur ini, membuat kota ini semakin indah. tapi
tidak bagi seorang gadis yang kini tertunduk lesu, sesekali ia meneguk soft
drink yang ada di tanganya, sesekalia ia menunggingkan senyum tipis di ujung
bibirnya, musim gugur kesukaannya menjadi musim gugur paling buruk baginya.
---------------------
“oppa, ada apa kau membawa ku kemari, sepertinya ada
sesuatu yang penting, hmm atau kau ingin melamarku sekarang, ya kan ya kan”
godanya, namun lelaki yang ia panggil oppa hanya diam dengan tatapan datar
“oppa, kenapa kau diam, kalau kau belum siap tak apa
aku akan menunggunya, karena…”
“lebih baik kita berpisah” ucapnya membuat gadis itu
tak dapat melanjutkan kata – katanya lagi, ia menutup mulutnya, tak percaya
dengan apa yang barusan ia dengar
“oppa, apa maksud semua ini ? wae?”
“kita tidak bisa bersama – sama lagi”, ucapnya
frustasi, ia sebenarnya tidak tega dengan gadis itu,
“tapi kenapa?” airmatanya kini sudah tidak dapat ia
tahan lagi
“im yoona maafkan aku, ada sesuatu hal yang membuat
kita tak bisa bersama – sama lagi” ucapnya sambil memegang pipi gadis itu
“mianhe” namja itu pun langsung pergi meninggalkannya.
----------------------------
“huuh” ia menghela nafas berat nya,ia pun meneguk
kembali soft drink yang ia minum,
“ckck ternyata sudah habis” ia pun melempar sembarang
kaleng minuman itu
“aauch!! Yaaak kau !” yeoja itu langsung menoleh ke
belakang, “upps, mianhe mianhe ahjussi” ucapnya berulang kali sambil
membungkukkan badannya, ia pun langsung berlari, sementara ahjusi itu masih
berteriak memanggil nya..
-----------------------------
Sebuah rumah
mewah nan megah berdiri kokoh di kawasan elit gangnam. Bisa di pastikan semua
orang yang tinggal disini bukanlah orang biasa melainkan orang yang memiliki
kekuasaan,jabatan, bahkan artis kalangan atas tinggal disini dan pastinya
sangat kaya.
Sebuah mobil mewah memasuki sebuah perkarangan rumah,
tampak keluar seorang namja dengan berperawakan gagah dengan stelan jas hitam turun dan masuk ke dalam rumah.
“eomma” ucapnya lantang
“hai, kyu” jawab orang yang di panggil eomma tersebut
“aku tak setuju dengan perjodohan yang tak masuk akal
ini” ucapnya pasti
“eomma sudah
tau” ucapnya, ia pun menghentikan aktifitas merajutnya lalu melihat ke arah
anaknya “kau tau kan eomma tak setuju dengan yeojachingumu saat ini, dan eomma
yakin appa mu juga tidak suka”
“tapi aku tetap tidak akan menyetujui perjodohan ini”
ucap namja itu bersikeras
“kalau begitu cari yeoja selain yeoja chingu mu itu,
lalu perkenalkan kepada eomma, jika eomma suka maka perjodohan ini akan di
batalkan”
“seohyun , dan aku tak akan memutuskannya walaupun
eomma tak setuju” ucapnya lalu beranjak dari tempat duduknya
“kalau begitu kau setuju semua warisan akan di
sumbangkan” ucapnya sambil melanjutkan aktifitas merajutnya
“eomma!!”
“satu minggu, waktu mu hanya satu minggu”
----------------------------------
“hoooaaah, benar – benar melelahkan” ucapnya sambil merebahkan
tubuhnya di atas kasur “hmm nyaman sekali” ia pun mulai terlelap
“toktoktok” spontan yeoja itu kaget dan jatuh dari
tempat tidurnya
“yoong yoong, apa kau ada di dalam? Yoong yoong”
teriak yeoja yang bernama yuri tanpa berhenti mengetok pintu, yoona pun
membukan kan pintu
“apa kau mau mati yuri-ssi” ucapnya kesal
“yoong, kau masih hidup? Apa ada yang lecet? Kau baik
– baik saja kan?” ucap yuri panjang lebar sambil melihat sahabatnya itu, bahkan
ia sambil mengacak rambutnya
“yak yaak yaak yuri-ssi kau memang mau mati haa?”
ucapnya dengan wajah kesal, spontan yuri langsung memeluknya
“ ternyata kau baik – baik saja” ucapnya dengan senyum
mengembang di wajahnya dan melepaskan pelukannya, “aku bawakan minuman, ayo
kita minum” ucapnya sambil mengambil bungkusan yang ada di luar, “yoong, tutup
pintunya” ia pun berjalan melalui yoona
“aiss, ” yoona pun menutup pintunya
“aku mandi dulu” ucapnya sambil mengambil handuk
“hmmm” balas yuri
-----------------------------------
“kyu kita harus mengambil tindakan tegas, rancangan
kita sudah beberapa kali bocor ke perusahaan lain” ucap sekretaris lee
“besok kita adakan rapat, beritau kepada semua staff,
kita akan membahas tentang masalah ini” ucapnya tegas
“nae, akan aku umumkan” ucap sekretaris lee
“kalau begitu aku pulang dulu” ucap kyuhyun pamit
“nae, hati – hati di jalan”
“hmm, pulanglah ahjussi, jangan terlalu sering lembur,
jaga kesehatanmu” ucap kyu sebelum keluar dari kantor
“hmm, nae” sekretaris lee pun terseyum
--------------------------------------
“bagaimana kuliahmu?” tanya yuri di sela – sela makan
mereka
“hmm, ya begitulah” ucapnya sambil melanjutkan makan
“hm, yoong, gwencana?” ucap yuri hati – hati
“hahaha, aku baik – baik saja yuri, kau jangan terlalu
menghawatirkan aku”
“haha, nae nae”
“hmm yuri-ah, bagaimana pekerjaan mu?” tanya yoona
“ya begitu” ucapnya
“bagaimana dengan ahjussi yang mendekatimu itu?” goda
yoona sambil menyenggol tangan yuri
“ntahlah, aku tak yakin, dia terlalu tampan, dan pasti
dia seorang playboy” ucapnya dengan mantap
“ais, kau ini, haha”
“ayo kita minum lagi, chers”
--------------------------------------
~~~
“aku sudah memutuskan yoona, sekrang aku milik mu”
ucap nickun sembari mencium yeoja yang ada di depannya,
“oppa, jadi ini alasanmu mengakhiri hubungan kita,
siapa dia oppa? Viiic viictoria?”
“mianhe yoona” ucapnya enteng tanpa rasa bersalah,
bagaimana bisa seorang sahabatnya menghianatinya seperti itu
“oppa kajima, oppaaa”
~~~
Yoona terbangun dari tidurnya, dan langsung menangis
“yoong” ucap yuri, yoona pun langsung memeluk
sahabatnya itu,
“yurri-ah, aku tak kuat, hatiku sakit”
“yoong” ucapnya sabbil membalas pelukannya, ia tau
walaupun yoona selalu bilang dia baik – baik saja, sesungguhnya dia tidak dalam
keadaan baik, dia terlalu pintar menutupi semua kesedihannya dengan
keceriannya.
----------------------------------------
“oppa, kenapa kau baru datang sekarang, apa kau tak
tau aku merindukanmu?” ucaopnya manja kepada kyuhyun, dan langsung memeluk
namja yang ada di depannya sekarang.
“mianhe chagi – ya , aku agak sibuk belakangan ini,
aku hanya bisa singgah sebentar, aku harus berangkat ke kantor sekarang”
“tapi kan kau baru datang oppa, masuklah sebentar”
ucpanya
“nanti siang aku akan kesini lagi, aku pergi dulu”
“hm, nae, hati – hati di jalan oppa” kyuhyun pun
meninggalkan apartemen seohyun
“yobseo?, oppa kau bisa datang sekarang” ucapnya
senang lalu menutup pintu
--------------------------------------------
“apa kau yakin masuk kerja hari ini?” tanya yuri
“tentu saja, aku kan masih dalam proses magang”
ucapnya dengan senyum di wajahnya
“baiklah kalau begitu, kajja kita berangkat” mereka
pun berangkat dengan menggunakan mobil yuri, mereka sudah bersahabat sejak SMP,
yoona dan victoria sudah berteman sejak kecil karena merekan di asuh di sebuah
panti asuhan, victoria sudah di asuh oleh sebuah keluarga yang cukup beraada,
sedangkan yoona memilih untk tetap tinggal di panti, yuri berasal dari keluarga
yang berada tapi ia tak pernah sombong, saat ini dia bekerja sebagai seorang
sekretaris di sebuah perusahaan desain,
dan disini juga yoona magang sebagai desainer. Sedangkan victoria ia
menjalankan bisnis retoran kedua orang tua angkatnya.
---------------------------------------------
Beberapa orang berjalan menuju sebuah ruang rapat,
“yoong, aku duluan nae, ada rapat yang harus aku
hadiri” ucap yuri saat tiba di perusahaan tersebut
“rapat apa yuri-ah?” tanya nya penasaran
“akan aku beritahu saat makan siang, aku duluan” yuri
pun langsung berlari menuju ruang rapat, sedangkan yoona ke ruang kerjanya,
----------------------------------------------
Plak, beberapa kertas di hempakkan oleh seorang yeoja
di atas meja yoona
“desain apa ini? Bentuknya terlalu berantakan,
modelnya juga tidak menarik, perbaiki sekarang”
“hmm, nae nae” ucap yoona
“apanya yang berantakan dan tidak menarik, ini sangat
bagus” ucap suzy, teman kerjanya yoona saat menghampiri meja yoona
“ntahlah suzy-ah”
“akurasa dia iri kepadamu, dia itu kan nenek sihir”
“ehemehem”
“kalau ingin bergosip, keluar saja dari pekerjaan ini”
ucap hyuna, suzy pun langsung duduk di tempatnya “benar-benar nenek sihir”
umpatnya
---------------------------------------
“bagaimana bisa seorang pemimpin membiarkan, hal ini
terjadi” ucap sinis kim ahjussi
“kita tidak dapat menyalahkan presdir saat ini, semua
ini sudah di luar kendali beliau” bela sekretaris lee
“tapi kan rancangan ini hanya di pegang oleh presdir,
siapa lagi kalau…..” kyuhyun tetap diam
“cukup tuan kim,”
“aku akui mungkin aku sudah sangat teledor membiarkan
ini terjadi, tapi ada sesuatu yang harus kita selidiki memang rancangan ini
hanya aku yang memegangnya, tapi ada pihak lain dalam hal ini”
“sekretaris kim, serahkan kepadaku data – data tentang
beberapa orang yang satu bulan ini ke perusahaan kita, dan tolong panggilkan
hyuna ke kantorku” ucapnya pasti
“dan yuri-ssi, bantu sekretaris kim dalam mencari data
– data tersebut”
“nae”
“baiklah aku rasa rapat kita cukup sampai disini”
mereka pun meninggalkan ruang rapat
--------------------------------------
“yobseo, yoong odi ?” “hm, nae, aku akan kesana” yuri
pun ergi menyusul yoona, saat hendak memasuki lift, ia bertemu dengan siwon, ia
pun menundkkan kepalanya, “ais, kenapa harus bertemu dengan dia disini” ucapnya
dalam hati semenatara siwon tampak senang bertemu dengan yuri, ia tampak
membenarkan jas dan rambutnya
“hmm, yurri-ssi, kau mau kemana?” tanya siwon
“pergi makan siang” ucap yuri seadanya, suasana pun
menjadi hening kembali, saat tiba di lantai dua lift pun berhenti dan pintu pun
terbuka, ia melihat seohyun seperti mengendap ngendap sambil membawa sebuah
map “ bukankah itu seohyun-ssi, kenapa
ia bertingkah aneh seperti itu”
“yurri-ssi, ada apa?” yuri pun kaget kenapa tiba- tiba
siwon sudah berdiri di sampingnya,
“hmm, tidak ada apa – apa” lift pun berhenti, yuri pun
keluar, dengan siwon mengikutinya dari belakang
“ahjussi, kenapa kau mengikutiku?” ucap yuri
“aku akan mengantarmu sampai ke tempat tujuan mu”
ucapnya jujur
“tak perlu aku bisa pergi sendiri ahjussi”
“jangan berkata seperti itu, itu membuat hatiku sakit,
ayolah tak apa, ayo jalan” paksa siwon, mau tak mau siwon pun tetap mengikuti
yuri, “ hmm, yuri-ssi, apa kau sudah punya yeoja chingu?” tanya nya
“apa?”
“drrrtddrtt” posel siwon pun berbunyi “yobseo, ada
apa? Ia – ia sebentar lagi aku akan kesana” saat selesai menelpon “mianhe yurii-ssii,,,”
“kemana dia pergi, aiss aku kehilangan kesempatan lagi, ini gara – gara kyuhyun
pabo” ucapnya geram dan berjalan menuju kantor kyuhyun, sedangkan yuri menuju
tempat yoona
“yoong” yuri melambaikan tangan kepada yoona, di sana
yoona bersama dengan suzy
“yoona, apa kau tau wajah bos kita?”
“hmm tidak, memang kenapa? Apa kau tau ?”
“aku juga belum pernah melihat wajahnya, aku sedikit
penasaran, apa dia jelek atau tampan” ucap suzy sedikit berpikir
“haai, apa yang sedang kalian bicarakan?”
“tidak ada” ucap yoona “hmm, yuri-ssi, apa bos kita
sangat tampan? Dan apa benar kalau bos kita sangat cuek? Karena dari beberapa
sumber mengatakan demikian, apakah benar?”
“hm, ya begitulah, dia tidak terlalu terbuka, apa
kalian tau, yeoja chingunya itu adalah model terkenal”
“jinnja? Nugu?” ucap suzy antusias, sedangkan yoona
melanjutkan makan siangnya, ia tak begitu tertarik dengan obrolan ini
“tentu saja, seohyun-ssi, kau taukan siapa dia?”
----------------------------------
yoona merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang agak
keras, kegiatan hari ini sangat membuatnya lelah, setelah magang ia langsung
bekerja menjadi pelayan toko “huee, aku
lapar sekali, ayo kita liat apa yang ada di dapur saat ini” ia pun berjalan
menuju dapurnya dan membuka satu persatu lemari, nihil tak satupun makanan yang
ada
“aiss begitu menyedihkan kah hidupmu yoona” ia pun
langsung mengambil jaket dan pergi keluar, sambil menghitung uang yang ia punya
saay ini, “ ramen, hanya itu yang bisa aku beli saat ini, baiklah aku akan
membelinya saja”
Saat pulang dari toko tiba – tiba, “bruuk” seorang
namja jatuh di depannya
“siiiapa? Dan kenapa wajahnya babak belur seperti itu?
Aku tak peduli lagian aku tidak mengenalnya” ucapnya, namun setelah beberapa
langkah ia pun kembali dan langsung membopong namja itu ke rumahnya, ia tak
tega meninggalkan nya sendiri.
“aiss, berat sekali namja ini” ia pun langsung
merebahkan namja itu ke tempat tidurnya, dan memenpelkan handuk dingin di
dahinya. “cepatlah sadar ahjussi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar